GUGUAHSE, Padang, (SUMBAR) |–Setelah 69 hari pengerjaan pembangunan Fase VII Pasar Raya Padang, ground breaking-nya dilakukan Rabu (20/9/2023). Menghadirkan Andre Rosiade (Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra) dan Wako Padang Hendri Septa.
Fase VII Pasar Raya Padang berdiri di atas lahan 12.000 M2 terdiri dari satu lantai Basemen menampung 855 los pedagang, Lantai 1 dan Lantai 2 untuk 288 kios pedagang, serta Lantai 3 untuk parkir kendaraan. Total area Fase VII dapat menampung 1.143 pedagang.
“Pengerjaannya oleh PT Adhi Persada Gedung (APG) selama 360 hari kerja. Mengerahkan 83 pekerja, 47 pekerja struktur, dan 36 staf lainnya. Insya Allah setelah ground breaking ini, koordinasi pekerjaan semakin baik hingga selesai pada 24 Juli 2024 mendatang,” ujar Kepala Satker BPPW Sumbar, Rocky Adam, saat memberikan laporannya.
Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito menambahkan Fase VII yang dibangun di bekas reruntuhan gedung Matahari Dept Store ini, akan membuat Pasar Raya Padang tertata dengan baik.
“Kesemrawutan pasar terutama perpakiran, bisa diminimalisir dengan area parkir di Lantai 3. Gedung Fase VII ini dibangun dengan anggaran APBN sebesar Rp103 miliar,” ujar Kusworo.
Hadiri Wawako Ekos Albar, Dandim 0312 Kolonel Inf Jadi, dan Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap, Sekdako Andree Algamar, Ketua KKP Asril Manan dan Sekretarisnya Irwan Syofyan, Ketua KB PKL Idman, dan Kepala OPD.
Andre Rosiade mengatakan pembangunan kembali bagian puzzle Pasar Raya Padang ini sudah sangat ditunggu-tunggu pedagang dan warga kota.
“Gedung ini runtuh oleh goncangan gempa 2009. Kami anggota DPR RI yang terpilih tahun 2019 menerima aspirasi dari komunitas pedagang pasar yang diketuai Asril Manan. Lalu kami sampaikan kepada Menteri Perdagangan M Lutfi ketika itu, yang kemudian datang ke Kota Padang. Alhamdulillah, hari ini kita sama-sama saksikan proses pengerjaan Fase VII ini,” ungkap Ketua Partai Gerindra Sumbar itu.
Andre Rosiade menginfokan rencananya Fase VII akan diresmikan oleh Presiden RI Jokowi. “Terima kasih Pak Jokowi yang telah mengesahkan anggaran pembangunan Fase VII. Ini kembali membuktikan jika Jokowi tidak pernah melupakan pembangunan Kota Padang dan Sumatera Barat. Namun memang tergantung komunikasi kepala daerah dan wakil rakyatnya, bagaimana mewujudkan apa yang diinginkan,” ujar politisi muda berusia 44 tahun.
Kemudian Andre Rosiade mulai memuji kepemimpinan Hendri Septa. “Bersama Hendri Septa, Wali Kota yang muda gagah perkasa, kami bisa berkolaborasi dan mengeksekusi berbagai pembangunan vital dan strategis. Jika Wali Kotanya bukan Hendri Septa, belum tentu pembangunan Fase VII ini terwujud. Ini faktanya. Sebab saya sudah coba berkomunikasi dengan wali kota sebelum Hendri Septa, dan mohon maaf wali kotanya inginnya ini dibangun investor,” ujar Andre.
Andre juga memuji Hendri Septa yang mampu menertibkan Pasar Raya Padang yang menurutnya paling centang-parenang dan kumuh di Indonesia ini. “Perwako 438 yang mengatur PKL Pasar Raya Padang mampu ditegakkan oleh duet maut Hendri Septa-Ekos Albar. Tepuk tangan buat duet maut ini,” ujarnya.
(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar