Hal itu disampaikan oleh Irwan Basir dihadapan seluruh Bundo Kanduang Kecamatan Kuranji pada acara Makan Bajamba yang digelar oleh Bundo Kanduang Kecamatan Kuranji dalam rangka penutupan rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke 48 Bundo Kanduang pada Minggu 20/11/2022 bertempat di gedung serba guna Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang.Lebih lanjut disampaikan adat dan tradisi budaya yang dimiliki sekarang adalah warisan dari orang-orang tua dahulu. Mereka sudah bersusah payah menegakkan dan melestarikan agar tradisi adat budaya ini bisa tetap ada untuk diwariskan kepada anak cucu mereka. Sebagai daerah yang disebut nagari, ciri khasnya adalah punya adat dan budaya kearifan lokal yang telah diwarisi dari nenek moyang kita dahulu. Agar budaya ini tetap ada, maka peran Bundo Kanduang sangat menentukan untuk menegakkan dan menjalankan nilai-nilai adat tersebut di dalam suatu rumah gadang.
"Tradisi budaya yang kita miliki sekarang adalah warisan dari orang tua kita dahulu. Dan itu tetap ada sampai sekarang. Mungkin cara pelaksanaanya yang agak berkurang atau agak berbeda. Misalnya, banyak kita jumpai di sebuah pesta perkawinan atau "baralek", pelaminan tempat bersandingnya "anak daro dan marapulai" dipasang di luar rumah dan bukan di dalam rumah. Ini di dalam adat kita kan tidak dibolehkan karena pelaminan tersebut dipasangnya harus di dalam rumah yang punya pesta," ujar tokoh yang juga ketua DPD LPM Kota Padang ini." Jika dalam keadaan darurat atau kalau dipasang dalam rumah tidak memadai karena kondisi rumah, hal ini mungkin sah-sah saja. Tapi kalau selagi bisa di dalam rumah, pasanglah pelamin itu di dalam rumah. Karena itu adalah norma adat kita, kalau kita memang ingin menegakkannya. Tapi jangan semua didarurat kan, bisa-bisa nanti hilang adat dan tradisi di nagari Pauh IX ini," sambungnya.
Menurut ninik mamak Pauh IX ini, kebiasaan-kebiasaan seperti ini bisa dirobah. Dan itu adalah salah satu peran Bundo Kanduang. Jujur saja, masih banyak sekali tatanan pelaksanaan adat dan budaya di nagari ini yang implementasinya di lapangan salah. Untuk itu, dirinya sangat mendukung kegiatan yang dihelat Bundo Kanduang Kecamatan Kuranji ini yang merupakan salah satu cara dalam melestarikan nilai-nilai adat nagari Pauh IX. "Selaku ninik mamak, kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Bundo Kanduang. Makan bajamba Ini adalah salah satu budaya kearifan lokal kita. Kita harapkan besok-besok ini banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang sifatnya untuk pelestarian adat dan budaya nagari Pauh IX agar generasi sekarang dapat pula belajar dan mengetahuinya," ungkap Irwan Basir lagi.
Disamaping itu, lelaki yang juga menjabat sebagai ketua Dekopinda Kota Padang ini juga berpesan agar para Bundo Kanduang juga mempelajari tatanan adat yang berlaku di nagari. Mana yang adat istiadat, adat nan diadatkan atau adat nan sabana adat. Itu bukan saja untuk diketahui oleh para ninik mamak saja, tapi Bundo Kanduang juga wajib mengetahuinya. Hal ini supaya dalam menjalankan dan menerapkan nilai-nilai adat dalam kehidupan banagari tidak salah dalam melaksanakannya.
Acara makan bajamba ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat Syaifullah, Anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Z. Latif, SH.MM, Ketua Bundo Kanduang Kota Padang, ninik mamak dan Bundo Kanduang Kelurahan se-Kecamatan Kuranji.
REL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar